PADANG - Gerakan Masyarakat Peduli Tanah Air (GEMPITA) mendeklarasikan pasangan Anie Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) pada Pilpres 2024
Deklarasi dilakukan hari ini, Sabtu (19/3/2022) pagi, di Mall Pelayanan Pasar Raya Padang, Kota Padang, Sumatera Barat.
"Pandemi virus Covid-19 yang terlambat dikendalikan, perekonomian yang tidak kunjung bangkit meski sudah ratusan triliun dikucurkan, pengangguran dan PHK yang masih terus berlangsung, pemberantasan korupsi yang dilemahkan, kemiskinan yang terus meluas, bahkan rakyat mati gara-gara harus antri minyak goreng yang harganya menggila tak terkendali, harga BBM naik, tanah rakyat dirampas dengan sewenang-wenang, mahasiswa dipukuli, kritik dibungkam dan peran Indonesia dipertanyakan sebagai pemegang Presidensi G20 karena tidak ada suaranya dalam perang Rusia-Ukraina yang bisa menjadi perang nuklir, " kata Rifky Fernanda Sikumbang jumat (18/3/2022) malam.
Karena hal tersebut, sambung salah satu deklarator Anies_AHY itu, GEMPITA sebagai bagian dari rakyat Indonesia, menuntut Pemilu 2024 dilaksanakan tepat waktu, yakni tanggal 14 Februari 2024, agar rakyat dapat menggunakan hak konstitusinya untuk mengganti kepemimpinan nasional, sehingga rakyat bisa memilih figur-figur yang lebih memiliki harga diri, dan kemampuan untuk melakukan perubahan menuju Indonesia yang lebih adil, demokratis, bebas bersuara dan sejahtera.
Baca juga:
Tony Rosyid: Berebut Anies Baswedan
|
"Sebagai bagian dari generasi muda, kami menuntut adanya regenerasi kepemimpinan agar rakyat Indonesia yang sebagian besar muda usia, bisa dipimpin oleh pemimpin yang juga masih muda usia, pikiran dan karyanya, yang lebih bisa memahami dan memperjuangkan aspirasi kami, termasuk di tingkat internasional, agar Indonesia menjadi warga dunia yang mandiri, dihormati dan disegani seperti dulu lagi, " imbuh Rifky.
GEMPITA menolak dengan tegas dan keras segala upaya untuk memperpanjang kekuasaan, baik dengan memperpanjang masa jabatan Presiden menjadi tiga periode, menunda Pemilu 2024 atau bentuk-bentuk perpanjangan kekuasaan lainnya.
GEMPITA juga menolak segala bentuk pengkhianatan terhadap amanat reformasi untuk membatasi kekuasaan, apapun alasannya.
"Untuk itu kami, Gerakan Masyarakat Peduli Tanah Air, mendeklarasikan dukungan pada pasangan Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono atau Anies-AHY sebagai calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilu Presiden tahun 2024 nanti, " tegasnya.
Pertama, pasangan Anies-AHY adalah pasangan nasionalis-religius.
"Kami sudah lelah dengan politik pecah belah yang dilakukan selama ini. Sudah saatnya bangsa Indonesia bersatu kembali dalam keberagamannya, dalam Bhinneka Tunggal Ika. Pasangan Anies-AHY adalah representasi yang paling tepat untuk nasionalisme dan religiusitas Indonesia, " jelas Rifky.
Kedua, pasangan Anies-AHY merupakan duet sipil - militer yang tepat untuk menata Indonesia dengan segala problematikanya pada saat ini. Anies memiliki pengalaman menjabat sebagai rektor termuda Universitas Paramadina dan Gubernur DKI yang sukses, sedang AHY memiliki karir militer yang sukses selama 16 tahun, pernah bertugas di daerah konflik, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, sangat memahami dinamika politik internasional dan kini sukses memimpin Partai Demokrat sebagai partai non pemerintah, untuk menyuarakan kegelisahan rakyat.
Ketiga, dalam nadi Anies dan AHY sama-sama mengalir darah pejuang. Anies adalah cucu pahlawan nasional Haji Abdurrahman Baswedan yang gigih memperjuangkan kemerdekaan RI, sementara AHY mewarisi darah pejuang dari kakeknya, pejuang 45 almarhum Soekotjo dan juga dari almarhum Letjen Sarwo Edhie Wibowo, pahlawan pemberantasan G30-S/PKI.
Keempat, Anies dan AHY berwawasan luas, tegas dan merakyat. Keduanya cemerlang semenjak pendidikan tingkat dasar hingga perguruan tinggi, baik di dalam maupun luar negeri. Anies dan AHY sama-sama ketua Senat Mahasiswa di tempat pendidikan mereka masing-masing, yaitu UGM dan Akmil. Keduanya berpendidikan di dalam dan luar negeri. Anies dikenal humanis sedang AHY senang melakukan gerilya Nusantara untuk mendengar langsung aspirasi dan suara rakyat secara langsung.
Kelima, Anies-AHY sama-sama pasangan muda yang memiliki integritas, kapasitas dan kapabilitas. Anies saat ini berumur 50-an tahun, sedangkan AHY berumur 40-an. Keduanya sama-sama memiliki integritas moral, kapasitas intelektual dan kapabilitas untuk selalu menuntaskan tugas betapapun sulitnya. Keduanya juga memiliki energi besar untuk memimpin seluruh rakyat Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik, serta menjadi simbol regenerasi kepemimpinan.
"Saatnya yang muda memimpin Indonesia, " tegas Rifky.
Baca juga:
Tony Rosyid: Anies untuk Semua
|
Keenam, pasangan Anies-AHY merupakan pasangan tokoh yang memiliki elektabilitas menonjol dibandingkan pasangan-pasangan lainnya. Berbagai survei nasional sejak tahun lalu membuktikan pasangan Anies-AHY merupakan pasangan yang disukai dan akan dipilih oleh sebagian besar rakyat Indonesia.
Ketujuh, pasangan Anies-AHY merupakan pasangan yang menjadi simbol perubahan bagi mereka yang sudah lelah dengan berbagai masalah yang menjerat negeri ini, mulai dari korupsi yang merajalela, ekonomi yang tidak kunjung bangkit, kemiskinan yang terus meluas, pengangguran dan PHK yang terus menerus terjadi, harga bahan-bahan pokok yang terus naik atau bahkan hilang dari pasaran, sampai politik yang terus menerus gaduh, ditambah dengan buzzer bayaran yang dengan ganas membungkam suara-suara kritis.
"Kami yakin seyakin-yakinnya, duet unggulan ini bisa mewujudkan kembali cita-cita bangsa dan negara dari para pendiri bangsa, " pungkas Rifky.
(**)