PADANG, – Pakar Geoteknik dari Universitas Andalas, Abdul Hakam menyarankan pemerintah menyiagakan alat-alat berat di kawasan Sitinjau Lauik, Kecamatan Lubuk Kilangan, Padang.
Hal tersebut karena kawasan yang menjadi akses jalan lintas Padang – Solok itu kerap diterjang longsor sehingga mengakibatkan mobilitas masyarakat dan barang terganggu.
“Dilihat dari materialnya, akan terus terjadi longsor. Oleh karena itu, harus di-stand by-kan alat-alat berat untuk membersihkan material yang jatuh. Untuk tidak jatuh korban, petugas harus siaga di lokasi tersebut, ” ujarnya, Kamis (12/8/2022).
Abdul mengingatkan, tebing atau tanah yang berpotensi longsor di kawasan Sitinjau Lauik tidak boleh dipotong karena masuk ke dalam hutan lindung.
“Jelas melanggar aturan jika dilakukan pemotongan untuk mencegah longsor. Hutan lindung tidak boleh dipotong. Drainase di lokasi tersebut juga telah ada, ” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Center of Disaster Monitoring and Earth Observation, Universitas Negeri Padang, Pakhrur Razi mengatakan, pemerintah harus memetakan titik-titik longsor di kawasan Sitinjau Lauik.
Menurutnya, tipe tanah di kawasan itu memang mudah longsor. Apalagi tumbuhan penahan tidak ada lagi.
“Pemerintah harus mengantisipasi dengan cara membangun dam agar tidak longsor. Selain itu, harus dibuat jalur air agar aliran air terus mengalir. Jika aliran air mengalir, potensi longsor dapat diminimalisir, ” ungkapnya.(**)