PADANG-Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Padang tahun anggaran 2022 ini akan meloloskan sebanyak 627 proposal riset dan pengabdian dosen. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris LPPM UNP, Dr. Anton Komaini, S.Si., M.Pd, Jumat, 28 Mei 2022.
Menurut Sekretaris LPPM Dr. Anton Komaini, M.Pd, “Jumlah proposal yang masuk ke portal LPPM UNP adalah sejumlah 708 Judul untuk penelitian dan 489 Judul untuk Pengabdian, adapun jumlah yang lolos penelitian sebanyak 362 proposal dan 265 pengabdian pada masyarakat, selain itu berdasarkan Informasi Penelitian DRPM (Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat) terdapat sebanyak program lanjutan untuk 19 judul penelitan dan 2 Pengabdian. Selanjutnya Program baru Kompetitif Nasional sebanyak 46, Desentralisasi sebanyak 2 Judul, dan pengabdian sebanyak 2 judul. Termasuk jumlah penelitian yang lolos Riset Kolaborasi Indonesia adalah sejumlah 23 judul, 10 sebagai Host dan 13 sebagai mitra” Tegas Dosen Sekretaris LPPM yang juga dosen di FIK tersebut.
Dalam kegiatan penandatanganan kontrak penelitian dan pengabdian oleh peneliti, Rabu/25 Mei 2022 di Auditorium Kampus UNP Air Tawar Padang, telah dipaparkan juga oleh Kepala Pusat Penelitian LPPM Krismadinata, Ph.D dan Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat Dr. Mawardi, M.Si serta Kepala Pusat Publikasi dan HKI Dr. Ifdil, M.Pd. Kons tentang aturan riset, produk dan publikasi oleh masing-masing kepala pusat terkait di LPPM UNP.
Sementara itu Informasi seputar DRTPM bahwa tahun 2021 proposal yang masuk 25 Ribu proposal dengan anggaran 1, 2 T, sedangkan tahun 2022 Proposal masuk hampir 2 x lipat yaitu 44 Ribu proposal dengan dana 715 M, hal ini dikarenakan dana awal disiapkan 1, 15 T, tetapi masih terblokir 400 M di Kemenkeu untuk penangganan Covid 19. Dari 400 M yang terblokir ada 112, 5 M yang sudah terbuka blokirnya, akan berpeluang lolos pengumuman tahap dua baik itu penelitian, maupun pengabdian. Untuk tahun 2022 hanya diperkenankan dosen 1 orang sebagai ketua peneliti di luar penelitian Pascasarjana (PDD dan PTM).
Sedangkan untuk pendanaan Matching Fund Kedai Reka tahun 2022 adalah sebanyak 950 M. Untuk tahun 2022 ini tidak ada alokasi khusus (Block Grant) untuk PTNBH jadi semua proposal melalui kompetitif untuk seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia. (rel)